20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu : Kita tidak bisa menyuruh orang berhenti ...
20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu : Kita tidak bisa menyuruh orang berhenti ... - Ai En Yu adalah seorang penulis novel dan juga seorang blogger, kamu bisa lihat halaman facebooknya disini.
20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu : Kita tidak bisa menyuruh orang berhenti ... |
Berikut ini 20 kata-kata Mutiara Ai En Yu, diantaranya tentang membanding-bandingkan :
1. Kita tidak bisa menyuruh banyak orang ‘Hei hentikan
membanding-bandingkanku dengan dirinya, cukup.’ Tapi sejatinya, kita bisa terus
mengolah pikiran ‘Memang kita berbeda, tapi dia punya kelebihan, aku juga punya
kelebihan.’ Maka dengan demikian, semoga tidak ada rasa sebal, sakit hati,
rendah diri, untuk skala perbandingan.
2. Hari ini kita berbohong ke orang lain, esok hari orang lain
membohongi kita. Hari ini kita jujur ke orang lain, besok-besok orang lain akan
dengan senang hati berkata jujur kepada kita.
3. Kita bisa saja mengulangi kesalahan terus, terus dan terus
ke siapapun juga, lebih-lebih ke teman. Mereka juga bisa saja dengan enteng
memaafkan. Tapi ingat satu hal, ‘jangan-jangan kesabaran orang lain ada
batasnya’, tiga kali kita terus melakukan kesalahan yang sama karena disengaja,
maka siap-siap katakan selamat tinggal ‘Kawan’ dan selamat datang ‘musuh baru.’
4. Rasa manis lebih terasa manis saat kita baru selesai
mengenyam rasa pahit. Bukankah demikian? Jadi, katakan ‘No problemo’ untuk rasa
pahit yang kita rasakan hari ini, untuk kemudian kita akan menikmati sejatinya
rasa manis dalam kehidupan.
5. Mengapa kita gelisah? Sst, jangan-jangan karena hawa negatif
yang dituruti.
Mengapa kita sedih? Sst, jangan-jangan karena terlalu
memikirkan ‘apa kata orang lain’ terhadap kita.
Mengapa kita kecewa? Ssst, jangan-jangan karena kita saja
yang terlalu berlebihan berharap akan segalanya.
6. Kita bisa saja mengatur rencana dari A hingga Z, tapi tetap
saja yang menentukan adalah Allah. Ini nasehat yang klasik sekali, tapi tetap
saja baik untuk kita pikirkan bahwa ‘ketahuilah kawan, Allah yang menulis skenario
hidup kita, jadi ia tahu mana yang lebih baik untuk diri kita. Jangan pernah
diragukan.’
7. Ah, boleh jadi cara membuat orang lain suka kepada kita
adalah simpel sekali : Cukup dengan tampil apa adanya, tidak usah neko-neko,
terlebih pamer segala macam, eh uala dala, siapa sih di dunia ini yang suka dengan
orang yang hobi pamer?
8. Banyak hati kecewa hanya karena ditipu oleh gombalan belaka.
Lupa diri karena menenggak gombalan, lantas termehek-mehek karena ternyata rasanya
tidak semanis kata-katanya.
9. Selalu ada resiko, termasuk pula perasaan. Semakin kita erat
menitipkan perasaan ke seseorang, siap-siap perasaan ditarik paksa oleh dia
yang disebut ‘seseorang.’
10. Mengapa Tulang kita diciptakan sama, warna sama, dan bentuk
yang sama? Juga mengapa pula darah kita juga sama, sama-sama merah, tidak ada
yang kuning, hijau, kelabu? Tentu saja, untuk mensamaratakan, jadi kita
benar-benar tidak sadar diri jika menyimpan sifat suka merendahkan, sungguh
tidak tahu diri.
20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu : Kita tidak bisa menyuruh orang berhenti ... |
11. Ada banyak hal yang akan kita ketahui sejatinya
seperti apa saat kita melihatnya langsung dan tidak hanya mendengar dari
perkataan orang lain semata. (dibalik bayang)
12. Atas segala kebaikan yang telah diberikan orang lain kepada
kita, mungkin kita tidak bisa membalasnya, tapi doa terbaik akan kita panjatkan
untuknya, Allah akan segera membalasnya. Itu juga berlaku untuk kebaikan kedua
orangtua kita yang sampai kapanpun tidak pernah mampu terbalaskan, Allah akan
membalasnya.
13. Apa salahnya seseorang menangis? Cengeng? Lemah? Ah,
bulshit, setiap orang juga pasti pernah menangis. Yang membedakan adalah apakah
ia menampakkan tangisan atau menyembunyikan tangisan itu sendiri, untuk
seterusnya tersenyum dihadapan banyak orang.
14. Kita bisa saja mengeluh atas dasar sebuah jerawat di wajah,
naifnya, kita bahkan susah bersyukur atas wajah mulus sebelumnya.
15. Masalah jatuh kita sangat bisa belajar dari bayi, sekali
jatuh, ia tidak menangis, berusaha keras, perlahan, mulai kembali bangkit,
lantas tertawa karena bisa berdiri lagi, lalu mulai melangkah kembali selangkah
dua langkah, meskipun ia jatuh, ia akan kembali bangkit. Aduh, mungkin kita
perlu sekali belajar dari bayi.
16. Seseorang yang berdiri gagah dan kuat hari ini tidak menutup
kemungkinan bahwa dulunya ia sering tersakiti, dianiaya atau sering kita
katakan dibully. Pertama disakiti orang lain mungkin mereka menderita, juga
untuk kedua, ketiga dan seterusnya, Duhai, tidak mudah menanggung rasa sakit,
tapi mereka terus bangkit, hingga semua itu dijadikan kekuatan untuk mereka,
dan kita bisa melihatnya berdiri gagah dan kuat di hari ini. Tidak ada lagi
perkataan yang mampu menyakiti hatinya, sudah kebal dari semua hal seperti itu.
17. Cinta itu gempa, rasakanlah, banyak jantung mendadak heboh,
terguncang kencang sekali, tatkalah berdekatan dengan dia yang kita cinta, bak
diguncang gempa. Ah, jangan-jangan gempa itu juga cinta, cinta sang Rabbi untuk
mengingatkan hamba-Nya terhadap diri-Nya, biar tidak lupa.
Kita menganggap diri pandai, hingga ketika ada perdebatan
kita langsung membaur, tidak mau kalah, toh, aku ini lebih tahu lho. Padahal,
aduh-duh, jangan2 kita sebodoh-bodohnya orang, untuk hal perdebatan saja kita
tidak bisa membedakan, mana yang harusnya dijawab dan harusnya didiamkan.
Selalu saja ada yang tidak mengerti atas pertanyaan yang kita
jawab, bahkan malah ada yang menentang habis-habisan, maka ada kalanya sebuah
pertanyaan tidak perlu dijawab, cukup di beri senyuman dan didiamkan.
18. Buat prinsip hidupmu sendiri, tidak perduli benar, atau salah
menurut orang lain. Itu hidupmu, bukan hidup mereka. Tapi, jika suatu saat memang
prinsip kita salah, lembutkan hati untuk mau merubahnya
19. Ada sebuah dongeng tentang peperangan.
Di dunia ini ada banyak peperangan yang terjadi, termasuk di
dalam diri kita sendiri. Perang batin, perang pikiran. 3 Klan terbesar yang
menyebabkan itu semua, yaitu Iman, Pengetahuan dan Nafsu. Iman terkadang
berperang dengan nafsu, lebih seringnya, iman beraliansi dengan pengetahuan
untuk mengalahkan hawa nafsu. Menariknya, untuk hal ini, pengendali bisa
mengatur peperangan, pengendali bisa menambah pasukan pengetahuan, pasukan
iman, atau pasukan nafsu. Hebatnya, kekuatan nafsu ini begitu besar,
sampai-sampai bisa mengalahkan iman, mengalahkan pengetahuan, sekaligus
mengendalikan si pengendali. Namun, pengendali bisa mengalahkan hawa nafsu
dengan menguasai elemen dari iman, yaitu puasa. Puasa inilah yang paling ampuh
dalam mengendalikan hawa nafsu. Sayangnya, ada banyak pengendali yang bahkan
sudah tua pun malas untuk menambah iman, malas untuk puasa, satu band indonesia
yang bernama wali band, mengelompokkan pengendali ini dengan sebutan “Bocah.
Bocah, ngapa ya? Bocah, ngapa ya?”
Itulah dongeng tentang sebuah peperangan. Ada yang masih
bocah disini?
20. Orang yang lelah bisa menimbulkan efek gampang marah, mudah
emosian. Nah, kalau ada yang suka marah-marah, mudah sekali emosi kepada orang
lain, penyebabnya adalah : mungkin dia lelah.
Demikianlah 20 kata-kata dari Ai En Yu tentang skala membanding-bandingkan. Jangan lupa baca juga kata-kata Mutiara sebelumnya : 20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu : Kita tidak pernah tahu, jangan-jangan melalui kritikan menyebalkan, melalui ucapan menyakitkan yang keluar dari mulut orang lain itulah kita bisa menanjak untuk terus meningkat, berevolusi jadi semakin berkilau.. Nantikan terus kata-kata mutiara keren hanya di blog kata-kata mutiara lintang empat lawang.
0 Response to "20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu : Kita tidak bisa menyuruh orang berhenti ..."
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai kata-kata mutiara di atas, jangan melakukan spam. Terima kasih..