Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari - Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil dan bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang. Tanpanya dukuh itu merasakah kehilangan jati diri. Dilansir dari Goodreads.com Berikut ini kata-kata Mutiara dari Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari :



“Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Nah, mereka keliru. Dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, Nak, tak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Maksudku, tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk.” 
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Pengalaman-pengalaman yang lembut dan santai mungkin tidak tercatat dalam garis-garis kehidupan secara nyata. Namun pengalaman-pengalaman yang keras dan getir tentu akan tergores dalam-dalam pada jiwa, pada sikap dan perlakuan, dan tak mustahil akan mengubah sama sekali keperibadian seseorang.”
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Perempuan adalah bubu yang bila sudah dipasang hanya bisa menunggu ikan masuk. Selamanya bubu tak akan mengejar ikan atau memaksanya masuk ke dalam.” 
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Bahwa rasa dendam mampu membinasakan martabat kemanusiaan. Juga di antara dua orang dusun yang masih terikat pada keserbaluguannya.”
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Inilah yang dulu kukatakan, dalam hidup segala hal mestilah dilakukan pada batas kewajaran. Karena keselamatan berada di tengah antara dua hal yang saling berlawanan. Jadi keselamatan adalah jalan tengah, atau kewajaran atau keberimbangan. Yang kita saksikan akhir-akhir ini adalah kehidupan yang serba tidak wajar, melampaui batas. Dan kehidupan takkan kembali berimbang sebelum dia mengalami akibat ketidakwajaran itu. E, anakku, cucuku, kita sendiri telah ikut-ikutan lupa.” 
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Lalu, apabila kematian adalah keperkasaan kodrati maka kehadirannya, bahkan baru gejalanya, sudah mampu membungkam segala gejolak rasa.”
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Sebentuk roh telah berangkat, kembali ke tempat asal-muasalnya. Hidup telah berjabat tangan dengan mati, lenyaplah sudah diri dan kelakuan karena semua telah larut dalam keberatan semesta.” 
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Kekalahan di bidang politik adalah kesalahan hidup secara habis-habisan dan akibatnya bahkan tertanggung juga oleh sanak-famili.”
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Ada kalanya lelaki terkesan oleh perempuan lantaran dia sedang berada di luar lingkungan sehariannya, seperti yang terjadi pada para pekerja pengukur tanah itu. Ada kalanya lelaki tunduk kepada naluri pemberian alam; kecenderungan berpetualang. Ada kalanya pula seorang perempuan memang dibekali kelebihan-kelebihan tertentu sehingga kehidupan memberinya tempat pada wilayah perhatian lawan jenis.” 
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

“Seorang anak Dukuh Paruk mempertanyakan mengapa orang-orang komunis demi anu enak saja menghapuskan hak hidup banyak manusia biasa dengan cara yang paling gewang. Dan mengapa orang-orang biasa melenyapkan orang-orang komunis, juga demi anu, dengan cara yang sama. Jadi mengapa manusia bisa tetap eksis ketika kemanusiaan mati.”
― Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

Demikianlah Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari. Nantikan terus kata-kata mutiara lainnya hanya di Blog Kata-kata mutiara lintang empat lawang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kata-Kata Mutiara Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari"

Post a Comment

Tolong berkomentar sesuai kata-kata mutiara di atas, jangan melakukan spam. Terima kasih..