Kata-Kata Mutiara Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi

Kata-Kata Mutiara Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi  - Buku ini merupakan buku kedua dari Trilogi kehidupan Alif Fikri. Buku Pertama yang bertajuk Negeri 5 Menara mengisahkan tentang perjalanan hidup Alif Fikri, seorang anak Minang dari keluarga sederhana ketika menempuh pendidikan di Pondok Madani (nama samaran Pondok Pesantren Modern Gontor – Jawa Timur) yang terkenal itu. Sedangkan dalam buku kedua (Ranah 3 Warna) mengisahkan perjalanan hidup Alif Fikri setamat dari Pondok Madani yang harus menempuh perjuangan berat untuk lolos ujian persamaan SMA sebagai prasayarat mengikuti ujian seleksi masuk Perguruan Tinggi. Dengan perjuangan kerasnya Alif bisa lolos ujian persamaan dengan nilai sedang. Selanjutnya dia berjuang keras akhirnya lolos masuk Jurusan Hubungan Internasional – FISIPOL Universitas Pajajaran di Bandung. (Goodreads.com)

Berikut ini kata-kata mutiara Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi :



1. “Tapi apa memang persahabatan bisa kendur karena jarak? Aku yakin inti persahabatan tentu tidak rusak, tapi jarak dan tempat tidak bisa berdusta, berpisah secara fisik bisa merenggangkan keintiman persahabatan karena tidak lagi disirami oleh pertemuan, canda, dan diskusi *Ranah 3 Warna, halaman 36*”

2. “Kalau kita kondisikan sedemikian rupa, impian itu lambat laun menjadi nyata . Pada waktu yang tidak pernah kita sangka sangka” 

3. “Semua milikku kecil dan sederhana, kecuali hati dan kepercayaan diri yang menggelembung sebesar gajah” 

4. “Teman tidak harus selalu bersama. Teman juga tidak harus selalu berdamai. Mungkin kadang – kadang perlu berpisah untuk menghargai pertemanan ini.” 

5. Anak-anakku...
Bila badai datang. Hadapi dengan Iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati dan disyukuri. Sebaliknya laut badai ada untuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yg silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?

6. “Walau hanya berbisik di hati, rupanya Tuhan selalu maha mendengar” 

7. ”... sesungguhnya doa itu didengar Tuhan, tapi Dia berhak mengabulkannya dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk yang kita minta, bisa ditunda, atau diganti yang lebih cocok buat kita,”

8. ”Segala sesuatu ada waktunya, aku ikhlaskan tangan Tuhan menuntunku meraih segala impian ini.

9. ”Oh Tuhan, sadarkah Alif bahwa banyak orang yang ingin mendapatkan kesempatan yang sama seperti yang ia dapatkan tanpa banyak keinginan-keinginan yang lain?” 

Demikianlah kata-kata mutiara dari Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi. Nantikan terus kata-kata mutiara keren lainnya hanya di blog kata-kata mutiara lintang empat lawang.

Baca juga : Kata-Kata Mutiara Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kata-Kata Mutiara Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi "

Post a Comment

Tolong berkomentar sesuai kata-kata mutiara di atas, jangan melakukan spam. Terima kasih..