Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer - Novel Bumi manusia adalah Novel tentang Roman Tertralogi buru yang berlatar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Dilansir dari Goodreads.com berikut kata-kata Mutiara Dari Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer.



“Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai. (Nyai Ontosoroh)” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini".” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Jangan hanya ya-ya-ya. Tuan terpelajar, bukan yes-man. Kalau tidak sependapat, katakan. Belum tentu kebenaran ada pada pihakku ...” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Hidup dapat memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima.” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Dengan melawan kita takkan sepenuh kalah,”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Bagaimana bisa manusia hanya ditimbang dari surat-surat resmi belaka, dan tidak dari wujudnya sebagai manusia?” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Mas, kan kita pernah berbahagia bersama ?"
"Tentu, Ann."
"Kenangkan kebahagiaan itu saja, ya Mas, jangan yang lain.”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda.” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Kasihan hanya perasaan orang berkemauan baik yang tidak mampu berbuat. Kasihan hanya satu kemewahan, atau satu kelemahan. Yang terpuji memang dia yang mampu melakukan kemauan baiknya.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi.” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Tak pernah aku mengadili tanpa tahu duduk perkara.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Letakkan cambukmu, raja, kau yang tak tahu bagaimana ilmu dan pengetahuan telah membuka babak baru di bumi manusia ini.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya.” 
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

“Memang berita mutasi tidak pernah menarik perhatianku; pengangkatan, pemecatan, perpindahan, pensiunan. Tak ada urusan! Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.”
― Pramoedya Ananta Toer, Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia

Demikanlah kata-kata Mutiara Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer. Nantikan terus kata-kata mutiara lainnya hanya di Blog Kata-kata mutiara lintang empat lawang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kata-Kata Mutiara Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer"

Post a Comment

Tolong berkomentar sesuai kata-kata mutiara di atas, jangan melakukan spam. Terima kasih..